Rabu, 21 Ogos 2013

Jiwaku Longkang 4...

Aku tatap makin sayangmenguntum harum bunga dipadang lapang;
Itu semua mainan lidah
memutar kata bagai sampah.

Jiwaku longkang
acapkali terlentang;
Lapisan demi lapisan aku daki menghias bintang
aku dongak masih kosong terbentang.

Jeritku tanya,
mana katanya ada?
Melatih liar menjinak dengan ramah mesra
moga terjumpa dengan rasa
makanan serba terpeliraha;
Bukan saki baki basi diberi malah semua dikongsi
tanpa ada selindung menguasai.

Mungkin?
Tidak terlihat wajah dipantulkan ke cermin
namun acapkali membilang min... min,
"Kau itulah aku." katanya sambil mengepak tangan
berdoa barangkali pada tuhan
dengan perkataan penuh kesamaan.

Kecik besar dikira rata
masih menadah dan meminta;
Jiwaku longkang acapkali terlentang
terbang memasuki ruang larang;
"Kau itulah aku." Aku berkata sambil membilang
masihkah sempat menghirup ruang;
Atau tersadai tidak pulang.

0 ulasan:

Catat Ulasan