Rabu, 21 Ogos 2013

Jiwaku Longkang 3...

Semalaman aku duduk menggangsir
membuang bau hanyir;
Disindir, disindir
bagai lurus bendul pak pandir;
Tersenyum, tersenyum tetap senyum terukir.

Jiwaku longkang
penuh berbau malang;
Mujur ia sentiasa ditatang
dengan aroma pedih perit susung walang;
Lara hiba bola mainan padang
sepak terajang ditendang.

Aku masih duduk
bongkok, meringkuk di dalam lubang lekuk;
Mungkin mencari saki baki cahaya dibalik cermin
agar dapat menghitung panjang angka... min;
Supaya tercacat namaku keakuanku
jika begitu tergulunglah simpul tidak ketemu;
Kau masih tersenyum membenarkan rongga buka
membiak baka.

Mungkin?
Ketidakpastian menenggelamkan
namun, di dasar lautan
dalamnya ada kehidupan;
Apakah aku tidak pasti apabila berada dikedalaman?
atau hanya merasa di dalam lingkungan perawangan?

Kau ada, aku dimana?
Mungkin jiwaku longkang
masih tidak mengenal bayang
warna hitam putih kelabu dipilih memang senang.

0 ulasan:

Catat Ulasan