Ahad, 16 Oktober 2011

Cuma Ada, Itulah Ada Dia...

Laut bergelora
angin menerpa
bergoncang seluruh samudera
umpama itulah penamat akhirnya

Melihatkan bahtera
semakin karam
ditelan ombak-ombak menerkam
kelam, hitam, diam
Terpampang diminda

Tiada kata-kata
pembuka cerita
Madah pujangga
turut kaku menafsir bahasa
Cuma ada, itulah ada
Dia

Hanya pada kasih sayang
digenggam agar tidak melayang
ditelan mendung datang
Hilang, janganlah hilang

Moga segalanya tenang
tidaklah berpusing, pening
Bagikan gasing
Seakan terasing
dilautan penuh masin

Terasa bagaikan mimpi
merobek segala realiti
membawa ke alam fantasi
Melirikan lagu sepi
mendendangkan irama sunyi
Tidak tersembunyi
dicelah-celah cecair merangkak pergi

Dan berserah
biarpun semakin parah
bernanah
Tanpa wajah
Cuma ada, itulah ada
Dia

0 ulasan:

Catat Ulasan