Isnin, 29 November 2010

Sejarah Menjelajah Penawar 6... (Hembusan Ciuman Cinta Dari Kejauhan)

Angin bertiup kencang
Membawa ciuman cinta yang melayang
Jatuh pada rindu semakin membahang
Agar kekal tidak akan punah, hilang

"Wahai! angin yang tidak kelihatan
Hembuskan pintu hati agar dibukakan
Ciuman cinta abadi dari zaman berzaman
Mengilapkan batu permata semakin kusam
Agar kembali suci seperti asal kejadian"

Dari kejauhan haruman dirasakan
Tidak pernah jauh, malah didekatkan
Hanya dibutakan agar kenal akan Tuhan
Tiada Tuhan Melainkan Dia, penuh kebijaksanaan
Hembusan cinta dari zaman berzaman

"Wahai! angin kabarkan bicarakan segala
Pusaka rindu nostalgia cinta madah pujangga
Katakanlah berterusan walaupun jasad ditutup tanah selamanya
Tiada... tiada... tiada... hanya Dia"

Dari kejauhan hembusan terdengar
Lepaskan leraikan segala yang terdampar

0 ulasan:

Catat Ulasan