Ahad, 12 September 2010

Usahlah, Biarkan Aku Tertanya-Tanya...

...
Jauh melangkah...
Mencari arah...
Menahan ombak-ombak...
Di tengah lautan...

Tak terdaya...
Menyuarakan...
Tiada daya...
Lidah memutarkan...
Kata-kata tentang Dia...

Hanya madah pujangga...
Penghias laman...
Seperti pungguk bertenggek kerinduan...
Biarlah mereka tertanya-tanya...
Tentang rindu cinta selamanya...

Ah...
Aku mencari arah...
Kesana sini...
Memintas ombak-ombak...
Yang datang...

Kau hanya berkata...
Usahlah, Biarkan aku tertanya-tanya...
Mana letaknya setia...
Mana letaknya cinta...
Selamanya mana kejujuran...
Yang kau bawa...

...
Belayar ke tengah lautan...
Untuk mengukir madah pujangga...
Mampukah menandingi...
Madah-madahnya...

Tiada...
Tiada apa mampu dikata...
Bagai bayang...
Sembunyi diri...

Ada...
Namun mana wajahnya...
Bagai hilang...
Membunuh diri...

Ah...
Kau mengukir bahasa...
Berbunga-bunga menghiasi laman...
Apa yang kau bawa...
Jika aku masih tertanya-tanya...

Kau hanya berkata...
Tiada, Tiada akhirnya ada...
Namun, Ada akhirnya tiada...
Mana letaknya rindumu...
Mana letaknya kasihmu...
Yang kau bawa...

...
Lembut, lembut sutera menyapa...
Mengusap lembut ke wajah...
Membisik, carilah alunan itu...
Dibalik tirai-tirai terbuka...

Ia terbuka...
Tanpa perlu ditunggu-tunggu...
Masuklah ke sana...
Namun kau masih tertanya-tanya...

Ia tertutup...
Kau tidak pernah merayu...
Namun, kerana kasihNya...
Kau dibawa kesana...

Ah...
Biarkan aku tertanya-tanya...
Mana letaknya sayangmu...
Yang kau bawa...

....
Usahlah kau tertanya-tanya...
Diam itukan lebih baik...
Dari kau menyalah ertikannya...

0 ulasan:

Catat Ulasan