genap sudah tujuh bulan purnama
gagahlah laksamana di malam gelita
berangkat bersama keris darah dahaga
bertapa di gunung dipanggil Kesunna
katanya sambil melihat darah dahaga
"Jauh perjalanan tidak diduga
Terdiam engkau tidak berkata
Terasa sunyi tanpa teman bicara
Mujur nadi itu punya suara
Dapatlah mengayuh sambil merasa
Betapa indah dua kata berjumpa
Dalam satu cerita, sama-sama tiada"
sampai akhirnya menjejak Kesunna
mengali laksamana duduk bertapa
masih dilihat langit bintang tiada
menitis pula hujan berairmata
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 ulasan:
Catat Ulasan