Ku kembara...
Bersama airmata...
Membasahi gelisah luka...
Tersedar aku siapa (aku)...
Setelah diberi cinta...
Sejak azali...
Aku hanya pengemis...
Melonggokkan kaca...
Agar dibias bahagia...
Namun...
Tiada jua...
Bukan aku...
Mengemis meminta-minta...
Kerna aku hanya kaca...
Memantulkan derita...
Pabila pecahnya...
Luka-luka cinta...
Perlukah aku...
Tunduk membisu...
Setelah timbulnya rindu...
Mencari sinar takdir, disitu...
Tiada guna...
Aku hadir disini...
Bukan aku mengemis...
Lagilah tiada...
Cahaya dipantulkan dibalik kaca...
Namun inilah...
TakdirNya...
Buat kembara dilautan kaca...
Membias jua akhirnya...
Rindu yang dibina...
Selasa, 31 Ogos 2010
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Cahaya terpantul bias
BalasPadamdari sepah serpihan kaca
melebarkan perjalanan cahaya
biarlah bersilang bersewangan ia
kelak terhurai rahsia disebalik kilaunya
menghasilkan pelangi di kaki langit
tujuh warna yang sesungguhny
adalah asas dalam usul kejadian
dari tiada menjadi ada
mengadun matang akan kembali tiada
mengajarkan kita betapa kayanya kejadian
yang terkandung rahsianya dalam ilmullah.
bertaburan kaca...
BalasPadambersepah dibalik...
kaki-kaki bukit...
terpijaknya bisakah...
berdarah...