bersama Tunawisama di dalam bahtera
bahtera dipanggil Gelandangan Tidak Bermata
berangkat ke gelanggang keris bicara
berkata laksamana pada Tunawisama...
"Andai tumpah Darah Dahaga
Angakatlah, bawa ke daerah bahagia
Engkau punya rasa, aku sama
Sama-sama berpijak ditanah rasa
Biar gelanggang ini pembuka bicara
Bahagia atau merana
Biar menjadi cerita, pada anak muda"
melompat laksamana dari bahtera
maju terus tidak pernah mundur walau seketika
rabaklah dada ditikam berulang kali tempat sama
Tunawisama melihat mengunakan rasa
diambilnya Keris Darah Dahaga
Lalu berkata...
"Akulah laksamana, berpijak ditanah rata"
0 ulasan:
Catat Ulasan