Waktu Engkau ku lupakan...
Betapa jauh ku mengharapkan...
Pintu itu terbuka...
Agar setia kasihku menjelma...
Tatkala itu mendung menyapa...
Aku menyapu lumpur kemuka...
Malu menatap wajah wajah mereka (kalifahMu)...
Entah dimana sesat perjalanan...
Mengharapkan hidayah menyusuli...
Airmata menitis mengharap akan rindu...
Arus dosa mencengkam dada...
Kau sengaja menduga...
Sejauh mana kesabaran...
Sejauh mana kekuatan...
Pasti akan tergadai cinta...
Bila hilang akal fikiran...
Bila hilang kewarasan...
Gila aku hanya padaMu...
Ini suratan...
Dalam kemarau dilautan...
Aku akan pulang...
Pada jalan cahaya...
Walaupun kapal berderai...
Akan ku berenang...
Sehingga ke pelabuhan...
Kau menduga ku...
Kau menguji ku...
Sudah tentu Kau pasti...
Aku mampu...
Kerana itu Kau menyeksaku...
Supaya aku tahu...
Siapa aku disisiMu...
Selasa, 10 November 2009
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Allah SWT tidak mungkin menyiksa hambanya yang taat... jangan berfikiran begitu.. huhu
BalasPadambenar katamu setia kasih...
BalasPadamtetapi mengapa perjalanan RasulNya...
sentiasa ditindas...
sentiasa dikeji...
oleh manusia alpa...
lainlah aku sekadar hamba...
seperti kataMu...
hamba tidak mungkin diseksa...
kalau kalifahNya bagaimana pula...
salam..
BalasPadammoga allah memberi rahmat pada anda..
bersukurlah sahabat Allah masih menyayangi kita sehingga kita di takdirkan islam tetapi belum tentu nanti kita mati dalam keadaan beriman tergantung kesungguhan hati kita dalam mencintai Allah dan rasulnya
BalasPadambenar kurniawan...
BalasPadamsemoga perjalanan sentiasa dirahmati...
Dia yang mengatur alam...
tiada tuhan selain Allah...