Di lautan aku menunggu...
Melihat atap langit kian runtuh...
Memaut harapan tenggelam...
Dalam sepi mencengkam...
Berbuih kalimah dilafazkan...
Tetap akhirnya...
Syitan berleluasa...
Ku sandarkan harapan...
Selamatkanlah aku...
Selamatkanlah keluargaku...
Selamatkanlah sahabatku...
Selamatkanlah pejuangMu...
Jangan biarkan kecundang...
Walau di tolak ke jurang...
Bisakah airmata berjujuran...
Tatkala satu persatu tempang...
Tombang diperjuangan...
Menegakkan kebenaran...
Bukan kepalsuan...
Bukan kesesatan...
Ikutlah Rasulmu...
Tidak akan tersungkur...
Tidak akan rebah...
Hanya Dia (Allah) Wali...
Percayalah Dia sentiasa Ada...
Membantu hambaNya...
Berjuang pada AgamaNya...
Jangan pada nama...
Kau lupa segala...
Bergeraklah...
Berjuanglah...
Demi AgamaNya...
Bukan demi pangkat...
Darjat...
Yang membawa derita...
Selamatkanlah aku...
Jika itu mampu membantuMu...
Aku hanya hamba...
Tidak layak menolongMu...
Kerana itu...
Ku serah padaMu...
Apapun terjadi...
Tetap terjadi...
"Kun Faya Kun..."
Jika itu kataMu...
Lenyaplah dunia ini...
Rabu, 4 November 2009
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Salam Dhammah...
BalasPadamsatu2nya yang aku kira puisi gembira daripada kamu.. syabas..
Hamba yg hina,
BalasPadamHanya meminta belas,
Hamba yg kerdil,
Hanya meminta ampun,
Hamba yg miskin,
Hanya meminta rezeki,
Hamba yg sedar diri,
Hanya meminta Redha Illahi.
Apabila sudah tiba
BalasPadampertolongan dari Tuhan
maka sudah hampirlah
kemenangan
untuk orang orang mukmin.
(nasrum minallah wafathum karib
wabashiril mukminin)
Inshaallah.
setia kasih...
BalasPadamgembira atau sedih...
bagiku adalah sama...
kembali sepi...
BalasPadamhamba yang sepi...
mencari Redha Illahi...
che leh jangok...
BalasPadamAmin...
moga sentiasa dibukakan...