Kian bernaung
di celah kepingan kaca;
Memancut deras
tanpa sikitpun terkekang.
Rempuhan demi rempuhan
meranduk alun ombak;
Ia sulit namun bukanlah mustahil
Tuhan itu ada dalam kita.
Namun bukanlah kita
mengajuk keluar kata
dan merangka;
Sedang manusia masih dusta.
Rabu, 25 Jun 2014
Isnin, 28 April 2014
Benar Pulang
Benar,
benar-benar hilang.
Ia seperti terkopak dan pergi
membungkam pena tari;
Kocakan air mengingatkan mimpi basi
namun itu bukan tanda pasti.
Gerakan gelombang
menamatkan musim kering;
Musim hujan tidak turun
sekali turun karam lencun.
Benar,
benar-benar hilang;
Aku bebaskan penaku pulang
setelah takungan kontang.
benar-benar hilang.
Ia seperti terkopak dan pergi
membungkam pena tari;
Kocakan air mengingatkan mimpi basi
namun itu bukan tanda pasti.
Gerakan gelombang
menamatkan musim kering;
Musim hujan tidak turun
sekali turun karam lencun.
Benar,
benar-benar hilang;
Aku bebaskan penaku pulang
setelah takungan kontang.
Khamis, 7 November 2013
Belayar Mencari Penawar 55... (karam bukanlah petanda kelam)
"Sekali lagi kita mulai."
Aku berbicara pada bahtera kian longlai.
Ya, kemungkinan ombak itu menghempas
cuba menghancurkan bahtera hingga lemas;
Apakah harus duduk menunggu terkapai-kapai?
sepatutnya maju biarpun ombak mengibar lengkai.
Ya, setiap kita mengimpikan sampai
biarpun tahu jika hanya duduk lihat langit tidak akan capai;
Adakala dipertengahan bahtera karam
karamnya bukanlah petanda kelam.
Hanya permulaan bagi kita merasai
bahasa alam tentang ombak yang membadai.
Ia bukan ada selalu
mungkin datangnya kita ketika mereka lalu;
Maka terimalah biarpun kita akan karam.
Pada aku,
yang penting kita masih ada untuk melayarkan bahtera
bukan sekadar bersorak gembira;
Namun, ia tiada rasa seperti apa yang kita rasa sehingga dalam
tekad melayarkan bahtera sampai karam.
Aku berbicara pada bahtera kian longlai.
Ya, kemungkinan ombak itu menghempas
cuba menghancurkan bahtera hingga lemas;
Apakah harus duduk menunggu terkapai-kapai?
sepatutnya maju biarpun ombak mengibar lengkai.
Ya, setiap kita mengimpikan sampai
biarpun tahu jika hanya duduk lihat langit tidak akan capai;
Adakala dipertengahan bahtera karam
karamnya bukanlah petanda kelam.
Hanya permulaan bagi kita merasai
bahasa alam tentang ombak yang membadai.
Ia bukan ada selalu
mungkin datangnya kita ketika mereka lalu;
Maka terimalah biarpun kita akan karam.
Pada aku,
yang penting kita masih ada untuk melayarkan bahtera
bukan sekadar bersorak gembira;
Namun, ia tiada rasa seperti apa yang kita rasa sehingga dalam
tekad melayarkan bahtera sampai karam.
Isnin, 21 Oktober 2013
Ilham Lari...
Ilham-ilham berlari
terbungkam dalam api;
Merangsang otak
agar memberontak.
Tetapi, tetap ada bayaran harga
mungkin, terkorban jiwa raga;
Wawasan psiko permainan kejam
jantung marak dikecam.
Bagaimana boleh diambil
andai ia di dasar akal?
Jadi panas bermain api
mungkin, melecur mati.
Keadaan huru hara
dia berkata dia, sambil menunjuk lara;
Meneka di balik belakang kata
kemungkinan tanah yang diduduki tidak rata.
Dan, ia membuat aku gila
sambil ilham berlaga
ibarat garam dan gula.
terbungkam dalam api;
Merangsang otak
agar memberontak.
Tetapi, tetap ada bayaran harga
mungkin, terkorban jiwa raga;
Wawasan psiko permainan kejam
jantung marak dikecam.
Bagaimana boleh diambil
andai ia di dasar akal?
Jadi panas bermain api
mungkin, melecur mati.
Keadaan huru hara
dia berkata dia, sambil menunjuk lara;
Meneka di balik belakang kata
kemungkinan tanah yang diduduki tidak rata.
Dan, ia membuat aku gila
sambil ilham berlaga
ibarat garam dan gula.
Langgan:
Catatan (Atom)